Bukan Buru-buru tapi Menyegerakan
Pagi tadi saya sempat tersentak, kaget, sekaligus bahagia melihat status salah seorang teman SMA juga teman kuliah yang katanya akan segera menyempurnakan separuh agamanya. Namun, berita itu masih kuragukan kebenarannya, terdapat banyak komen orang yang merasa tidak percaya tapi dia selalu menjawab berita itu benar. Saya pun penasaran, hingga siangnya kutelpon teman kamarnya dan kudapat jawaban bahwa sepertinya dia hanya bercanda pasang status akan menikah.
Setelah itu kulanjutkan dengan menelpon salah seorang teman SMA ku dan kutanyakan lagi tentang kebenaran berita itu, namun jawaban yang kudapat sama saja dengan jawaban sebelumnya. Akupun menjadi lebih yakin bahwa status itu tidak benar, tapi entahlah akan kutunggu kelanjutan ceritanya. Komunikasi lewat telepon itu terus berlanjut dan mengarah ke pembahasan lain yaitu pembahasan tentang rencananya menikah insyaa Allah bulan Juli nanti, kudoakan semoga semua rencananya berjalan lancar.
Cukup banyak orang yang tidak setuju dengan keputusannya menikah padahal masih kuliah, termasuk teman kampusnya yang mengatakan "mengapa terburu-buru menikah?", namun, dengan bijak dia menjawab BUKAN TERBURU-BURU TAPI MENYEGERAKAN, bukankah menikah itu termasuk kebaikan dan dianjurkan berlomba dan menyegerakan kebaikan. Saya sangat setuju dengan jawabannya dan sangat mendukung keputusannya, dia orang cukup dewasa dan bijak juga, merasa nyambung bercerita dengannya. Namun, tak terasa satu jam berlalu dan adzan ashar pun telah dikumandangkan, dengan itu berakhirlah percakapan kami kali ini.
Kudoakan dia bahagia... Aamiin
Setelah itu kulanjutkan dengan menelpon salah seorang teman SMA ku dan kutanyakan lagi tentang kebenaran berita itu, namun jawaban yang kudapat sama saja dengan jawaban sebelumnya. Akupun menjadi lebih yakin bahwa status itu tidak benar, tapi entahlah akan kutunggu kelanjutan ceritanya. Komunikasi lewat telepon itu terus berlanjut dan mengarah ke pembahasan lain yaitu pembahasan tentang rencananya menikah insyaa Allah bulan Juli nanti, kudoakan semoga semua rencananya berjalan lancar.
Cukup banyak orang yang tidak setuju dengan keputusannya menikah padahal masih kuliah, termasuk teman kampusnya yang mengatakan "mengapa terburu-buru menikah?", namun, dengan bijak dia menjawab BUKAN TERBURU-BURU TAPI MENYEGERAKAN, bukankah menikah itu termasuk kebaikan dan dianjurkan berlomba dan menyegerakan kebaikan. Saya sangat setuju dengan jawabannya dan sangat mendukung keputusannya, dia orang cukup dewasa dan bijak juga, merasa nyambung bercerita dengannya. Namun, tak terasa satu jam berlalu dan adzan ashar pun telah dikumandangkan, dengan itu berakhirlah percakapan kami kali ini.
Kudoakan dia bahagia... Aamiin
Hhehe....Bagaimana kalau berbakti saja dulu kepada orang tua baru menyempurnakan se
BalasHapusparuh agama itu ?
Sekedar mau komen ja ukh hhehe...