Aku Pernah Menjadi Orang yang Celaka
Siapa yang tak senang melihat temannya tertawa? Pasti semua senang kan? Termasuk pula aku, aku senang melihat temanku tertawa, maka dulu sangat sering aku menghibur temanku dengan candaan/senda gurau, dan sangat sering juga candaan itu kubumbu-bumbui dengan kebohongan agar semakin lucu.
Di satu sisi, aku berhasil membuat orang lain tertawa, di sisi lain aku tak sadar bahwa orang yang berbohong dalam candaan pun termasuk orang celaka. Lagi dan lagi karena kedangkalan ilmu dan jauhnya aku dari agama, aku tak menyadari bahwa aku sudah termasuk orang celaka sehingga dengan ringannya aku ikut tertawa menyaksikan kebohongan yang kuanggap biasa itu.
Tiga kali Rasulullah mengulang kata CELAKALAH dalam hadits di atas, mengajarkan kita agar tak menganggap remeh suatu kebohongan yang dianggap biasa.
Maka semoga kita tak akan pernah lagi berbohong dalam candaan meski bertujuan membuat orang tertawa, karena orang lain tertawa tapi kita celaka. Kebohongan yang dianggap kecil atau biasa juga pasti akan melahirkan kebohongan yang lebih besar lagi, maka perhatikan lagi hal-hal kecil disekitar kita.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Wajib atas kalian untuk berlaku jujur, karena kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing menuju surga. Sesungguhnya seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka dia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Waspadalah kalian dari kedustaan, karena kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan, dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke dalam neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka dia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah.'” (HR. Al-Bukhari no. 89 dan Muslim no. 58)
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Wajib atas kalian untuk berlaku jujur, karena kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing menuju surga. Sesungguhnya seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka dia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Waspadalah kalian dari kedustaan, karena kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan, dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke dalam neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka dia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah.'” (HR. Al-Bukhari no. 89 dan Muslim no. 58)
Komentar
Posting Komentar