Menanam Rindu
Dalam bahasa Arab, rindu dan duri hanya berbeda satu huruf, sehingga banyak yang berpendapat bahwa rindu itu seperti duri yang bisa membuat hati turtusuk dan sakit. Pendapat itu cukup benar, sebab banyak orang yang menderita karena rindu. Salah satu contoh rindu yang menyakitkan yaitu rindu pada sosok yang telah pergi meninggalkan kita selamanya, hingga tak ada solusi kerinduan selain doa, doa agar yang dirindukan tenang di alam sana, doa agar kelak bisa dipertemukan dengannya di surga. Namun, tidak semua rindu itu sakit, justru ada rindu yang harus ditanam yaitu rindu pada bulan Ramadhan.
Ramadhan penuh berkah sudah di depan mata, yaaa.. Kurang lebih sebulan lagi waktu itu akan tiba. Semoga Allah memanjangkan umur kita untuk bertemu Ramadhan, karena betapa banyak keutamaan didalamnya. Namun, betapa banyak juga yang wafat sehari sebelumnya, atau sejam sebelumnya, bahkan semenit sebelum datangnya bulan Ramadhan.
Aku rindu ingin bertemu, namun aku malu mengakuinya, sebab bekalku, ibadahku belum maksimal dalam menyambutnya. Seharusnya kita sudah mempersiapkan ibadah andalan yang dirutinkan dan dijadikan kebiasaan saat ini juga, agar saat Ramadhan sudah tiba, ibadah itu akan terasa ringan untuk dikerjakan. Yaaa.... Rindu ini harus tetap ditambah dan ditanam lebih dalam lagi, untuk memicu semangat ibadah kita kepada-Nya.
"Allahumma ballighna Ramadhan"
(Ya Allah sampaikanlah kami di bulan Ramadhan)
SELAMAT MENANAM RINDU :)

Komentar
Posting Komentar